Unsur-unsur Dasar Desain Grafis


1. Garis (Line)

Dalam kenyataannya “garis” itu tidaklah ada. Jika Anda kira rambut itu adalah garis, coba lihat dengan mikroskop, rambut terlihat dan terdiri dari banyak sel dengan bentuk-bentuk organic. Garis tercipta dari adanya perbedaan warna, cahaya atau perbedaan jarak.

Tetapi dalam Desain Grafis, garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Garis di software garis komputer sering disebut dengan OUTLINE (Coreldraw), CONTOUR atau STROKE (Adobe Photoshop).

Secara orientasi, garis terdiri dari:
1. Garis Lurus HORISONTAL, memberi kesan: sugesti ketenangan atau hal yang tidak bergerak.
2. Garis Lurus VERTIKAL, memberi kesan: stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
3. Garis Lurus Miring DIAGONAL, memberi kesan: tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
4. Garis MELENGKUNG (Kurva), memberi kesan: keanggunan, halus.



Style atau Gaya dari garis, antara lain:



Kombinasi-kombinasi dari garis tersebut akan menghasilkan garis-garis lainnya, yaitu:



2. Bentuk (Shape)

Bentuk disebut juga shape atau form, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk dua dimensi (dwimatra) dan tiga dimensi (trimatra). Setiap bentuk memiliki arti tersendiri, tergantung budaya, geografis, dan lain-lainnya. Bentuk juga dapat terwujud dengan menggunakan garis dan warna, seperti di bawah ini:



3. Images / Gambar / Ilustrasi

Gambar di sebuah desain grafis dapat terbagi dari metodenya, yaitu:
1. Manual / hand drawing / gambar tangan.
Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan, dan lain-lain. Untuk memindahkan ke dalam format digital perlu alat seperti Scanner atau Foto Digital.

2. Computerized.
Menggunakan komputer, Anda dapat membuat gambar vector (Coreldraw / Adobe Illustrator) atau bitmap (Adobe Photoshop). Format Vector yang tersiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format Bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.

4. Warna (Color)

Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif. Secara fisika warna dapat dipengaruhi oleh tekstur atau material dan cahaya, sehingga bisa tampak berbeda.

Warna merupakan getaran atau gelombang yang diterima oleh indera penglihatan kita.
Secara Obyektif (fisik) warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan. Sedangkan secara subyektif (psikologis) warna adalah bagian dari pengalaman indera penglihatan.

Menurut kejadiannya, warna dibagi menjadi dua:
1. Warna Additive
Warna yang berasal dari cahaya (spectrum).
Warna pokok dari warna additive adalah Merah (Red), Hijau (Green), dan Biru (Blue), atau dalam komputer disebut warna model RGB.

Pencampuran warna cahaya (spectrum)
• Cahaya Biru (Blue) + Cahaya Merah (Red) = Cahaya Magenta
• Cahaya Merah (Red) + Cahaya Hijau (Green) = Cahaya Kuning (Yellow)
• Cahaya Hijau (Green) + Cahaya Biru (Blue) = Cahaya Sian (Cyan)
• Cahaya Biru (Blue) + Cahaya Merah (Red)+ Cahaya Hijau (Green)=Putih Jernih(Bening)

2. Warna Subtractive
Warna yang berasal dari bahan (pigmen).
Warna pokok dari warna subtractive adalah Sian (Cyan), Magenta, dan Kuning (Yellow), atau dalam Komputer disebut sebagai warna CMY.

Pencampuran warna bahan (pigmen)
• Kuning (Yellow) + Sian (Cyan) = Hijau (Green)
• Magenta + Kuning (Yellow) = Jingga Merah (Orange)
• Sian (Cyan) + Magenta = Ungu Biru (Violet)
• Kuning (Yellow) + Magenta + Sian (Cyan) = Warna Gelap (Black)

Kedudukan warna pokok Additive dan Subtractive:



5. Teks / Tipografi (Text / Typography)

Teks merupakan karakter huruf sebagai penyampai pesan kepada pembaca, sedangkan Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga pembaca dapat membaca semaksimal mungkin. Tipografi mengalami perkembangan dari cara manual/ dengan tangan (hand drawn) hingga menggunakan komputer. Dengan komputer, penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan pilihan huruf yang variatif. Meski begitu dalam pemilihan huruf/font, harus diperhatikan karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya.

6. Ruang (Space)

Ruang adalah ruang atau area pada media iklan yang berisi image atau teks. Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil, dan lain sebagainya. Ukuran tersebut sifatnya relatif. ”Besar” menurut Anda belum tentu sama dengan ”besar” menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.

Jika kamar penuh dengan barang, tentu kita sulit bergerak karena perlu ruang sirkulasi. Begitu pula dalam desain grafis, kita memerlukan ruang untuk menempatkan komponen grafis seperti gambar, teks, dan lain sebagainya, tetapi jangan sampai menghabiskan ruang desain.

Dengan demikian ruang kosong bukan berarti ruang yang tidak bermanfaat atau ruang yang harus diisi, justru ruang kosong adalah komponen desain grafis. Dengan memanfaatkan ruang tersebut desain kita terlihat lebih mudah dicerna, fokus sehingga lebih komunikatif dan menarik.

Written by

2 komentar:

  1. Wah min bagus sekali artikelnya jadi menambah wawasan dibidang desain grafis nih hehehe...
    Good Job min terus tambah postingannya ya min hehehehe...

    Jangan lupa juga kunjungi halaman ini
    http://mesinantrianmakingsolution.blogspot.co.id/2016/05/mesin-antrian-bersolusi.html
    http://alatskpberkualitas.blogspot.co.id/2016/05/alat-survey-kepuasan-pelanggan.html

    BalasHapus
  2. Makasih buat artikelnya bagus sekali dan bermanfaat banget
    Kunjungi juga www.smartkiosku.com

    BalasHapus