Kreativitas



Kreativitas adalah menemukan hal-hal yang luar biasa di balik hal-hal yang tampak biasa (Bill Moyers) atau melihat hal-hal yang juga dilihat orang lain di sekitar kita, tetapi membuat keterkaitan-keterkaitan yang tak terpikir oleh orang lain.

Jadi secara jelas dapat kita lihat bahwa kreativitas dapat terdiri dari:
• Baru
• Berbeda
• Unik
• Lebih Baik
• Bermanfaat

Namun masih banyak orang-orang berpikir bahwa dirinya “tidak kreatif” dan menyepelekan kemampuan dalam dirinya sendiri, meskipun Pencipta kita tidak pernah menginginkan kita menjadi orang yang “pasif” dan “tidak kreatif’, Karena Pencipta kita adalah Sang Pencipta yang kreatif, bahkan Dia menciptakan kita dengan sangat kreatif, kita harus menyadari hal ini dan mulai keluar dari rasa ketidakpercayaan selama ini tentang diri kita yang kreatif.


Sudut Pandang



Dapatkah Anda memahami gambar di bawah ini? Bila Anda pernah melihat teka-teki ini sebelumnya, tentu hal ini mudah bagi Anda. Bila teka-teki ini baru buat Anda, cobalah memahaminya sebelum membaca lebih jauh.


Perhatikan cara Anda memandang gambar itu ketika mencari artinya. Mungkin Anda cenderung untuk memperhatikan bentuk kotak tak beraturan itu, yang tentunya sia-sia – memang tidak ada artinya. Namun, bila Anda memperhatikan RUANG DIANTARA BENTUK tersebut, muncullah kata ”KESET”.

Apa yang dapat kita pelajari dari latihan di atas? Apabila kita mengubah sudut pandang, kita akan memperluas kemungkinan untuk melihat sesuatu yang tak terlihat sebelumnya. Inilah yang akan kita pelajari pada sesi kuliah kita kali ini, Anda akan mendapati diri Anda melihat informasi yang sama dengan cara baru dan berbeda. Cara yang baru dan berbeda ini akan mengarahkan Anda pada ide yang baru dan wawasan yang unik untuk membantu tumbuh kembangnya kreativitas dalam diri Anda. Selanjutnya, diharapkan melalui matakuliah yang Anda sedang pelajari, Anda mampu mengaplikasikan kreativitas Anda pada segala aspek kehidupan, untuk hasil yang luar biasa.

Potensi Pikiran yang Belum Kita Sadari

Kalau kita melihat dalam diri kita, sebenarnya ada suatu wilayah yang sampai sekarang menjadi misteri, wilayah ini sangat luas dan belum dipetakan, dan wilayah itu dekat sekali dengan kita, yaitu PIKIRAN kita sendiri yang ada dalam otak. Dalam massa otak yang keriput berwarna abu-abu dan hampir berbobot sekitar 1,5 kg, terdapat sekitar 10 sampai 15 milliar sel saraf yang mampu membuat 10 800 jalur. Bahkan menurut Richard Restak, M.D. dalam bukunya The Brain, menyatakan “Otak manusia dapat menyimpan informasi lebih banyak daripada seluruh perpustakaan di dunia”

Kita memiliki dua mata, dua telinga, dua tangan, dua kaki, dan juga dua pikiran (dua belahan otak). Otak kiri kita berpikir dalam bentuk kata dan simbol, sedangkan otak kanan kita berpikir dalam bentuk citra. Setahap demi setahap spesialisasi setiap belahan otak dikenali memiliki sifat-sifat berikut:



Sisi kiri adalah sisi yang lebih banyak digunakan oleh penulis, matematikawan, dan ilmuwan. Sisi kanan oleh seniman, perajin, dan musisi. Mengingat nama orang adalah fungsi memori otak kiri, sedangkan mengingat wajah orang adalah fungsi otak kanan. Membaca buku tentang cara bermain badminton adalah kerja otak kiri, sedangkan ”insting” melakukan pukulan raket ke shuttlecock adalah kerja otak kanan.


Ada beberapa hal yang menjadi kendala-kendala untuk menjadi kreatif, yaitu:
• Jawaban yang benar
Sepanjang hidup, kita hampir selalu diajari untuk mencari “jawaban yang benar”. Kita jarang sekali berlatih mencari berbagai kemungkinan jawaban.

• Itu tidak logis
Menerapkan logika terlalu awal dalam proses berpikir akan menutup berbagai jalan pikiran. Padahal, jalan pikiran tersebut mungkin saja menghasilkan beragam gagasan pendobrak jika ditelusuri lebih dahulu agar mendapat kesempatan berkembang.

• Ikut aturan
Aturan itu penting, tetapi kadang-kadang perlu disisihkan dahulu agar ada ruang bagi munculnya pikiran “yang tidak ikut aturan”.

• Bertindak praktis
Bersikap praktis berarti bersikap mengkritik. Mengkritik terlalu dini adalah matinya gagasan. Terkadang gagasan paling bodoh sekalipun bisa menjadi karya besar asalkan tak dipadamkan terlalu dini.

• Berhenti bertindak
Jika kita sebagai seorang mahasiswa maka kita akan bertindak layaknya seorang mahasiswa. Jika kitacsebagai seorang anak Raja, maka kita pun juga akan bertindak layaknya seorang anak Raja. Tetapi jika Anda berhenti bertindak, Anda tidak akan pernah menjadi apa-apa. Jika Anda bertindak seperti orang yang penuh ide, maka Anda akan menjadi demikian. Jadi, jangan pernah berhenti bertindak.

• Menghindari keambiguan
Jika gagasan atau fakta memiliki makna ganda atau kabur, pikiran kita akan bekerja lebih keras, menggali dan mencari-cari kaitan atau pola baru. Proses menuju ke berbagai temuan dan gagasan baru.

• Melakukan kekeliruan adalah sesuatu yang salah
Jika takut melakukan kesalahan, Anda tak akan memperoleh kesempatan. Kreativitas membutuhkan lompatan ke ruang tak dikenal yang sering berakibat pada kegagalan. Anda tak dapat mencetak skor sekaligus 1.000 dan menjadi kreatif karenanya.

• Bermain-main tanda ceroboh
Bermain-main dengan bahan atau gagasan merupakan dasar proses kreativitas.

• Tuan Kebiasaan
Hal-hal kebiasaan kecil membuat Anda menjadi nyaman dan juga menjadikan Anda tidak perlu berpikir. Jadi, usahakanlah untuk memasukkan berbagai perubahan secara sengaja ke dalam kehidupan rutin Anda.

• Itu bukan bidang saya
Banyak sekali penemuan besar yang terjadi saat seseorang sedang “berkeliaran’ di suatu bidang baru.

• Tidak memberi makan otak
Otak yang tidak memberi makan dirinya akan memakan dirinya sendiri. Para pemikir kreatif biasanya membaca untuk memberi makan otak mereka dengan informasi dan ide baru.

• Jangan bodoh
Bersikaplah bodoh! Konyol! Kebodohan ini tidak akan berlangsung selamanya. Pada akhirnya, Anda akan kembali pada logika Anda.

• Saya tidak kreatif
Perbedaan orang kreatif dengan tidak kreatif adalah bahwa orang kreatif percaya bahwa mereka kreatif, tetapi orang yang kurang kreatif percaya bahwa mereka tidak kreatif

• Sok tahu
Jika Anda menganggap Anda tahu segala sesuatu yang berkenaan dengan suatu masalah atau persoalan, Anda menutup kemungkinan hadirnya masukan atau gagasan baru dalam diri Anda sendiri. “Rintangan utama menuju kemajuan bukanlah ketidaktahuan, tetapi sikap merasa sudah tahu” (Daniel Boorstin).

Ciri-ciri Orang Kreatif



Kita sungguh-sungguh membutuhkan kreativitas dalam setiap segi kehidupan kita. Itu sebabnya, kita perlu tahu hal-hal apa saja yang membentuk kreativitas. Di bawah ini adalah ciri-ciri orang kreatif, yaitu:

Berani
Orang kreatif berani menghadapi tantangan baru dan bersedia menghadapi resiko kegagalan

Ekspresif
Orang kreatif tidak takut menyatakan pemikiran dan perasaannya. Mereka mau menjadi dirinya sendiri.

Humor
Humor berkaitan erat dengan kreativitas. Jika kita menggabungkan hal-hal sedemikian rupa sehingga menjadi berbeda, tak terduga, dan tidak lazim, berarti kita bermain-main dengan humor. Menggabungkan berbagai hal dengan cara yang baru dan bermanfaat akan menghasilkan kreativitas.

Intuitif
Orang kreatif menerima intuisi sebagai aspek wajar dalam kepribadiannya. Mereka paham bahwa intuisi umumnya berasal dari sifat otak kanan, yang memiliki pola komunikasi berbeda dengan belahan otak kiri.


Proses Kreatif

Di bawah ini adalah beberapa proses berpikir kreatif, yaitu:

• Persiapan – mengumpulkan informasi, berkonsentrasi, dan mengakrabkan diri sepenuhnya dengan semua aspek masalah. Tuliskanlah WWWWWH pada sudut atas kertas Anda. Who (Siapa), What (Apa), When (Kapan), Where (Dimana), Why (Mengapa), dan How (Bagaimana). Apabila saat melakukan persiapan Anda menjadi ragu, tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan tersebut

• Inkubasi – beristirahat sejenak, mengesampingkan dahulu masalah, memberi waktu bagi pikiran untuk beristirahat dan mengumpulkan energi.

• Iluminasi – saat “NAH, INI DIA!” Saat jawaban tiba-tiba muncul. Sering terjadi saat Anda sedang benar-benar santai dan melakukan hal lain, misalnya jogging, mandi, atau menyetir mobil, dll.

• Implementasi – menyelesaikan masalah praktis, berusaha memperoleh dukungan orang lain, menentukan berbagai sumber daya yang diperlukan.

Written by

0 komentar: